Senin, 21 November 2016

Manfaat Media Sosial Pada Kehidupan Sehari-hari

Manfaat Media Sosial Pada Kehidupan Sehari-hari
Media sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Media sosial saat ini sedang digemari banyak nitizen untuk mencari teman-teman lama, bahkan untuk mencari pundi-pundi rupiah. Tak kalah lagi media sosial bisa membuat petisi untuk memboikot segala sesuatu yang ada di dunia nyata (dalam kehidupan sehari-hari).
Media sosial pasti ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
  • ·         Media sosial sebagai mencari pundi-pundi rupiah (bisnis)

Dalam kehidupan penulis dalam mencari nafkah, sering sekali menggunakan media sosial untuk melakukan jual beli, dikarenakan media sosial sangatlah mudah ditemui di handphone/smartphone, dan banyak sekali para  konsumen tidak bisa keluar rumah karena keadaan yang tidak memungkinkan. Dengan adanya media sosial maka akan bertambah penghasilan yang didapat oleh para pembisnis.  
  • ·         Media sosial sebagai dunia mencari informasi.

Media sosial sangat bermanfaat, karena informasi yang belum ada di berita tetapi sudah bisa kita dapat dari berbagai nitezen, dengan memposting keadaan di bebrapa tempat yang kita lalui.
  • ·         Media sosial sebagai mencari teman lama.

Hal ini sering terjadi, karena banyak pengguna termasuk penulis ingin bernostalgia dengan teman-teman lama, ada rasa seperti yang jauh mendekat. Teman lama tidak tau kabarnya dan dengan hitungan menit kita akan tersambung dengan teman lama kita itu.
  • ·         Media sosial sebagai akses pendidikan


Bagaimana tidak dengan teknologi yang sangat canggih ini kita bisa megirim tugas melalui media sosial. Dengan mengirim hal tersebut kita dipermudah untuk mengirim tugas ke teman-teman. Tidak lagi menggunakan flashdisk.

Kualitas Hubungan


Konsep kualitas diterapkan pada semua hubungan dua-orang, tidak hanya pada hubungan yang akrab, tetapi juga berpengaruh pada hubungan yang kurang akrab.


Penyingkapan-Diri


Penyingkapan-diri adalah membeberkan informasi tentang diri sendiri. Penyingkapan diri merupakan suatu usaha untuk membiarkan keotentikan memasuki hubungan social kita, dan kini mengetahui bahwa hal ini berkaitan dengan kesehatan mental dan dengan pengembangan konsep-diri.


Sebagai contoh saya menayakan tempat penyewaan kios kepada pemiliknya, pada saat melakukan komunikasi si pemilik kios tersebut menayakan tentang apa yang nanti saya jualkan. Dari percakapan tersebut beliau membeberkan dirinya dan menyingkapkan dirinya, dari mana asalnya, anaknya berapa, pekerjaannya anaknya apa saja, aktifias sehari-harinya apa. Jadi secara langsung saya mengenal beliau, padahal saya tidak menayakan hal tersebut.


Keakraban


Kualitas hubungan dua-orang juga dapat diukur oleh derajat keakraban mereka. (McAdams, 1989). Harapan kita mengenai keakraban dalam suatu hubungan tertentu amat penting. Berdasarkan hasil penelitiannya, Gold mengambarkan lima jenis hubungan saudara kandung: akrab, cocok, setia, tidak peduli, dan bermusuhan. Dalam hubungan akrab, ada saling bergantungan emonsional yang kuat antara saudara-saudara kandung yang diekspresikan melalui saling mengasihi, melindungi, memperhatikan, memahami, berempati dan hubungan langgeng.


Sebagai contoh dalam hubungan berumah tangga, sangat akrabnya saya dengan sang istri, istri saya mengenal komunikasi non verbal dari saya, apabila istri saya mau membeli sesuatu yang saya anggap tidak diperlukan saya hanya memberikan sebuah kode, sehingga tidak boleh membelikan hal tersebut.


Afiliasi dan Komitmen


Variabel penting lainnya dalam hubungan kualitas hubungan adalah afiliasi dan komitmen. Afiliatior yang tinggi, mereka lebih suka bersama orang lain daripada sendirian, menikmati dan mencari kebersamaan. Kita menggambarkan orang-orang yang semacam ini sebagai bersahabat, suka berkumpul, dan umumnya peramah. Orang yang kurang afiliatif mungkin lebih suka menyendiri dan kurang berminat pada kebersamaan. Sedangkan mengenai komitmen, menurut temuannya, berkenaan dengan harapan akan berlanjutnya suatu hubungan yang sedang dijalani.


Sebagai contoh dari afiliasi adalah temen saya sering melakukan kumpul bersama pada komunitas motor CB biasa disebut dengan kopdar (kopi darat), dengan kehobian mereka dengan motor sehingga mereka membuat komunitas untuk kumpul bersama, pada dasarnya mereka senang dengan hal tersebut.
Contoh dari komitmen adalah penyatuan 2 insan dalam menjalin hubungan yang berlanjut kepada pelaminan.


Dominasi, Status dan Kekuasaan


1. Dominasi

Seperti keingian untuk berafiliasi, keinginan untuk mendominasi dapat di bayangkan seperti pada sebuah kontinum; ujung pertama adalah orang yang mengendalikan orang lain: ujung yang satu lagi adalah orang yang memiliki gaya berkomunikasi yang amat pengalah.


2. Status


Status posisi seseorang dalam kaitannya dengan seseorang atau orang lainnya, paling sedikit, berhubungan dengan masalah penentuan kontrol hubungan dua orang. Potter (1978).


3. Kekuasaan


Mengidentifikasikan seseorang dalam suatu diad sebagai orang yang lebih dominant tidak selalu menjelaskan siapa yang memegang dan menggunakan kekuasaan (Power). Kekuasaa dan dominasi, seperti kata Wilmot (1967), tidaklah sinonim:


“Salah satu kecendrungan yang amat menarik dalam kajian komunikasi adalah memperhatikan kekuasaan antarpesona dalam sudut relasional. Anda tidak memiliki kekuasaan—ini diberikan kepada anda oleh orang lain dan yang bertransaksi adalah anda”.





referensi https://nenggelisfransori.wordpress.com/page/17/